REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Isu soal Walikota Bogor, Diani Budiarto, menikah kembali dengan seorang remaja , berinisial SI, 18, warga Jakarta merebak di Bogor. Resepsi pernikahan, menurut banyak sumber, dilakukan di di Cluster Panorama, Perumahan Elit Bogor Nirwana Residence (BNR), Bogor Selatan.
Berdasar pantauan, di lokasi itu memang tengah berlangsung hajatan. Semua tamu undangan mengenakan batik dan sebagian besar menggunakan bus pariwisata.
Bila benar, maka ini adalah pernikahan keempat Budiarto. Fauziah Budiarto, istri pertamanya, sedang terbaring sakit disalah satu rumah sakit di Jakarta."Bapak dari sekarang sampai Jum'at (24/6) tidak bisa diganggu karena sangat sibuk," ujar Erry, petugas protokoler yang sehari-hari bertugas di kediaman rumah pribadi Wali Kota Diani Budiarto di Cluster Panorama, BNR, Bogor Selatan, saat ditemui wartawan, kemarin.
Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) Bogor, Irianto, menyayangkan hal ini, karena posisi Budiarto sebagai pejabat publik. "Apalagi menikah untuk empat kali dan diduga telah memalsukan surat-suratnya alias tanpa restu istri-istri sebelumnya," kata Irianto kepada wartawan.
Tak hanya itu, menurutnya, sangat tidak etis seorang kepala daerah menikahi seorang gadis remaja yang sebelumnya sempat bekerja di sebuah cafe itu. "Kalau seperti ini, sifatnya bukan menolong tapi sudah nafsu semata yang dikedepankan dan ini bisa dikategorikan pelanggaran kode etik pejabat pemerintah," ungkapnya.
Berdasar pantauan, di lokasi itu memang tengah berlangsung hajatan. Semua tamu undangan mengenakan batik dan sebagian besar menggunakan bus pariwisata.
Bila benar, maka ini adalah pernikahan keempat Budiarto. Fauziah Budiarto, istri pertamanya, sedang terbaring sakit disalah satu rumah sakit di Jakarta."Bapak dari sekarang sampai Jum'at (24/6) tidak bisa diganggu karena sangat sibuk," ujar Erry, petugas protokoler yang sehari-hari bertugas di kediaman rumah pribadi Wali Kota Diani Budiarto di Cluster Panorama, BNR, Bogor Selatan, saat ditemui wartawan, kemarin.
Ketua LSM Barisan Monitoring Hukum (BMH) Bogor, Irianto, menyayangkan hal ini, karena posisi Budiarto sebagai pejabat publik. "Apalagi menikah untuk empat kali dan diduga telah memalsukan surat-suratnya alias tanpa restu istri-istri sebelumnya," kata Irianto kepada wartawan.
Tak hanya itu, menurutnya, sangat tidak etis seorang kepala daerah menikahi seorang gadis remaja yang sebelumnya sempat bekerja di sebuah cafe itu. "Kalau seperti ini, sifatnya bukan menolong tapi sudah nafsu semata yang dikedepankan dan ini bisa dikategorikan pelanggaran kode etik pejabat pemerintah," ungkapnya.
0 comments:
Post a Comment