Memenuhi kebutuhan Videography, Photography, Komputer, dan Internet. Visit Us Now!

Loading

Tuesday, November 9, 2010

ADAT ISTIADAT PERKAWINAN MELAYU - KEPULAUAN RIAU

Persiapan Memasuki Alam Rumah Tangga
Syahdan sudahlah menjadi suatu kebiasaan dan pandangan hidup terhadap perkawinan yang begitu suci, religius, dan sakral. Pandangan hidup di dalam perkawinan berikhtibar pada hakikat keberagaman keperluan hidup manusia. Beberapa di antaranya bersumber dari lawan jenis kelamin. Kelengkapan itu antara lain : di bidang seksual (hubungan suami isteri), memperoleh keturunan, jiwa dan perasaan (psikis), perlindungan, kemasyarakatan (sosial), dan lain sebagainya.

Sudahlah pula tersirat sebagaimana lazimnya, bahwa orang Melayu Kepulauan Riau, bahwa untuk mendirikan rumah tangga dikehendaki daripadanya beberapa persyaratan, yaitu :
1. Sesama beragama Islam
2. Sudah cukup dewasa
3. Sehat badan dan juga jiwanya
4. Untuk seorang lelaki (bujang) telah mampu mencari nafkah
5. Kematangan pemikiran dan bertanggung jawab
6. Memandang perkawinan sebagai sesuatu yang suci, religius, sakral.
Rangkaian kehidupan anak manusia tersangatlah panjangnya. Dimulai dari kandungan, lahir, masa bayi, masa kanak, masa remaja, masa dewasa, berumah tangga (berkeluarga) dan bermasyarakat, kemudian tua, dan akhirnya kembali kepada Sang Pencipta. Begitu pun agaknya dalam senarai perjalanan perkawinan orang Melayu sebagaimana yang sudah tersusun turun temurun dari dahulunya, yaitu dimulai dari pada :
1. Mencari jodoh
2. Merisik
3. Meminang
4. Mengantar tanda
5. Mengantar belanja
6. Mengajak dan menjemput
7. Menggantung-gantung
8. Berandam
9. Berinai
10. Berkhatam Qur’an
11. Aqad nikah
12. Tepuk tepung tawar
13. Bersanding
14. Bersuap-suap
15. Makan berhadap
16. Menyembah
17. Mandi-mandi
18. Berambih
Ohoiii... sungguh panjangnya rangkaian perjalanan yang hendak dilewati dan ianya serasa-rasa begitu hikmat. Oleh karenanya perihal seperkara ini tiadalah boleh dipersenda-sendakan, atau “diselambe-rayekan” saja. Yang boleh mengakibatkan kepada perihal “mengecikkan” lembaga perkawinan yang begitu suci, sebagai yang banyak kejadiannya di masa kini. Maka sekarang kita mulai dengan mencari jodoh ...

KETERANGAN :
Malam Berinai
Tujuan upacara ini dimaksudkan untuk menolak bala dan melindungi pasangan pengantin dari marabahaya, termasuk bahaya yang kasat mata, menaikkan aura dan cahaya pengantin wanita dan memunculkan wibawa pengantin pria.
Berinai yang dimaksud adalah memasang/memoleskan daun inai (daun pacar) yang sudah digiling halus, terutama pada kuku jari tangan dan telapak tangan jari kaki dan telapaknya samapi ke tumit.

Upacara Berandam
Upacara ini lazim dilakukan setelah malam berinai yaitu keesokan harinya. Tujuannya untuk menghapuskan/membersihkan sang calon pengantin dari ‘kotoran’ dunia sehingga hatinya menjadi putih dan suci.
Berandam pada hakikatnya adalah melakukan pencukuran bulu roma pada wajah dan tengkuk calon pengantin wanita sekaligus juga membersihkan mukanya.

Akad Nikah
Biasanya upacara akad nikah ini dilakukan pada malam hari yang mengambil tempat di kediaman calon pengantin wanita.
Sebelum berangkat ke rumah mempelai wanita, pengantin pria terlebih dahulu ditepung tawari(diberi bedak dingin yang dibuat secara tradisional) sebagai lambing hati yang sejuk, oleh keluarga dekat dan kerabat yang dituai atau dihormati, kemudian meminta doa restu drai orangtua agar akad nikahnya dapat berjalan lancar.

Makan Nasi Hadap-Hadapan
Upacara ini dilakukan di depan pelaminan. Hidangan yang disajikan untuk upacara ini dibuat dalam kemasan seindah mungkin. Yang boleh menyantap hidangan ini selain kedua mempelai adalah keluarga terdekat dan orang-orang yang dihormati.
Dalam upacara ini juga biasanya lazim diadakan upacara pembasuhan tangan pengantin laki-laki oleh pengantin wanita sebagai ungkapan pengabdian seorang istri terhadap suaminya.

Menyembah Mertua
Upacara ini dilakukan apabila di siang harinya kedua mempelai telah disandingkan di pelaminan, maka pada malam harinya dilanjutkan dengan acara menyembah pada mertua.
Pengantin laki-laki dan wanita dengan diiringi oleh rombongan kerabat pengantin wanita berkunjung ke rumah orangtua pengantin laki-laki denagn membawa beraneka hidangan tertentu.

Bersiram Kumbo Taman (Mandi Damai)
Upacara mandi damai ini sebagai tanda sebuah ungkapan rasa syukur atas kelancaran keseluruhan rangkaian upacara perkawinan yang telah mempersatukan dua insan menjadi pasangan suani istri yang sah.
Biasanya prosesi adapt ini dilakukan setelah kedua pengantin melangsungkan perkawinan selama tiga hari.

TENTANG ADAT MELAYU SELENGKAPNYA KLIK DISINI

Anda Lebih Bahagia Lagi Kalau Membaca Artikel ini:

1 comment: