Memenuhi kebutuhan Videography, Photography, Komputer, dan Internet. Visit Us Now!

Loading
Showing posts with label Ilmu Tata Busana. Show all posts
Showing posts with label Ilmu Tata Busana. Show all posts

Friday, June 24, 2011

Prom Dress para Gaun Selebritis

NFS
Prom night adalah saatnya pamer gaun cantik nan glamor ala seleb Hollywood. Masih bingung gaun apa yang akan dipakai saat prom night nanti. Mungkin gaun para seleb ini bisa jadi inspirasi.

Seperti acara penghargaan lain, MTV Movie Awards adalah salah satu ajang di mana para seleb berlomba menampilkan pakaian terbaik mereka di karpet merah. Tak terkecuali MTV Movie Awards 2011 yang digelar awal Juni lalu. Bedanya dengan acara lain, di acara ini biasanya para seleb memilih gaun yang tak terlalu formal. Hasilnya adalah tampilan yang chic, stylish, dan bergaya muda, namun tetap glamor.

Cocok dengan konsep prom dress, bukan?
Coba saja telusuri tayangan foto di bawah. Siapa tahu gaun yang dipakai Emma Stone, Emma Watson, Aimee Teegarden, Ashley Benson, Troian Bellisario, Alyson Michalka, Chelsea Kane, dan Lenay Dunn ini bisa jadi inspirasi untuk gaun prom night kamu.


Baca Lagi Biar Mantap!

Monday, May 2, 2011

Modifikasi Gaun Wedding Party Gaya Eropa

Helmy Yuniar Rosyadi - detikSurabaya

Surabaya - Style gaun wedding party dari masa ke masa selalu mengalami beragam modifikasi. Bahkan, untuk mengubah penampilan pengantin menjadi lebih unik, perpaduan gaya Eropa pun bisa dicoba. Seperti paduan kristal dan bunga ala Eropa yang diusung Tinara Bridal Boutique And Salon.

"Saya padukan kristal-kristal dengan detail yang unik, ditambah bunga-bunga di sekitarnya. Style gaun yang memang Eropa banget jadi semakin berkarakter," kata Ria (29), salah satu perias serta perancang busana di Tinara Bridal Boutique And Salon kepada wartawan di Ballroom Pakuwon Golf & Family Club, Jumat (8/4/2011).

Untuk mengimbangi style gaun Eropa, lanjut Ria, make up yang dipoles pada wajah juga harus mendukung. Ia menjelaskan, pemakai gaun ini bisa memoles wajahnya dengan nuansa warna yang soft, cerah nan elegan.

"Make-up Spring Summer yang soft, cerah, dan elegan cocok menghiasi wajah-wajah yang mengenakan gaun dengan gaya Eropa ini. Seperti coklat, ungu hijau dan kuning," ujar Ria.

Tak hanya pameran gaun style Eropa yang mewarnai Grand Wedding Fair 2011 itu. 8 Dekorator papan atas dan ratusan vendor pernikahan dari berbagai kota, mulai dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali berlomba menyodorkan tren dekorasi terbarunya.

Dalam even itu menyuguhkan berbagai macam pernak-pernik kelengkapan pesta pernikahan, mulai dari dekorasi, event organizer, photograpy, videography, souvenir, wedding cake, salon, gaun pengantin, accessories, hingga lighting & entertainment dapat dijumpai di pameran tersebut.
Baca Lagi Biar Mantap!

Friday, April 29, 2011

Etiket Berbusana Pernikahan William Kate

Tamu undangan pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton harus tunduk dengan peraturan protokoler kerajaan, termasuk urusan berbusana. Pasalnya, kerajaan menerapkan etiket berbusana untuk tamu undangan dalam perhelatan akbar seperti pernikahan. Pilihan busana untuk tamu undangan kerajaan diantaranya seragam, morning coat atau lounge suit. Setiap model busana ini memiliki makna dan ada aturan mengenai siapa yang boleh mengenakannya.
Seragam Hanya anggota angkatan bersenjata yang aktif yang diizinkan mengenakan seragam militer. Untuk memakainya, ia juga harus mendapat izin dari perwira yang berwenang.
"Masing-masing resimen memiliki tradisi dan protokolnya sendiri untuk pernikahan. Misalnya, dalam beberapa resimen mengenakan seragam itu tidak lazim sama sekali. Pedang pun bisa dikenakan atau tidak," tutur para pakar etiket di Debretts.

Jika prediksi ini benar, bisa dipastikan Pangeran William akan mengenakan seragam RAF (Royal Air Force). Sedangkan Pangeran Harry sebagai best man dan perwira dengan Household Cavalry kemungkinan mengenakan seragam militernya.

Morning coat
Tamu-tamu pria diharapkan mengenakan jas untuk pagi hari berwarna kelabu atau hitam, dengan rompi berwarna kelabu atau kuning, dan celana panjang kelabu bergaris-garis. Sebagai aksesorinya adalah topi kelabu, yang harus dipakai ketika berada di luar ruangan, atau dikepit di lengan saat di dalam ruangan. Topi harus dilepas ketika melakukan pemotretan resmi. Sedangkan sarung tangan yang serasi dengan rompinya harus dibawa.

Debretts, dalam Panduan Etiket Pernikahan, menyarankan sebaiknya jangan menggunakan rompi backless. Dasi sebaiknya terpasang rapi, berpasangan dengan kemeja warna netral. Sepatu sebaiknya berwarna hitam.

Perempuan pendamping pria yang mengenakan morning coat harus mengenakan busana yang menunjukkan kesan smart-look. Etiket busana untuk tamu perempuan yang menghadiri pernikahan kerajaan adalah dengan mengenakan terusan dengan luaran jaket. Topi dan sarung tangan wajib dikenakan tamu perempuan. Sebaiknya gunakan high heels dan tas tangan yang sesuai dengan sepatu.

Lounge Suit
Bagi pria, lounge suit sama artinya dengan mengenakan jas dan celana polos satu warna seperti busana kerja. Pria harus mengenakan setelan jas berkerah dan melengkapinya dengan dasi. Untuk mendampingi pria dengan lounge suit, perempuan sebaiknya mengenakan terusan berkesan smart-look namun topi tak diwajibkan.

"Penggunaan topi lebar pada perempuan akan menyulitkan ketika akan menyapa dengan mengecup pipi. Posisi kepala harus tepat saat menggunakan topi lebar ini. Perempuan yang mengenakan topi lebar ini sebaiknya menghindari sapaan hangat dengan kecupan pipi karena akan merepotkan," jelas Debretts.

Sumber: BBC
Baca Lagi Biar Mantap!

Siapakah Desainer Gaun Nikah Ibas Aliya?

Anne Avantie dinilai pengamat mode ternama Sonny Muchlison cocok untuk mendesain gaun pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Siti Ruby Aliya Rajasa. Apa pendapat Anne Avantie?

ANNE Avantie dinilai pengamat mode ternama Sonny Muchlison cocok untuk mendesain gaun pernikahan Edhie Baskoro Yudhoyono dengan Siti Ruby Aliya Rajasa. Apa pendapat Anne Avantie?

"Setiap desainer pasti menilai itu sebagai penghormatan dan anugerah. Untuk pernikahan, tentu saja perancang yang dipilih adalah yang terbaik untuk mempelai," kata Anne Avantie yang dihubungi okezone melalui telepon selulernya, Selasa (26/4/2011).

Namun, Anne memastikan sampai sekarang belum ada pembicaraan dengan pihak calon pengantin atau keluarga masing-masing.

"Belum ada. Termasuk untuk acara pertunangan juga tidak memesan ke saya," tambah desainer supel asal Kota Semarang ini.

Sementara itu, pengamat mode Sonny Muchlison menilai Anne cocok merancang gaun pernikahan Ibas dan Aliya.

"Anne Avantie, 'she is the best'" puji Sonny lewat pesan singkat.

Pengamat mode sekaligus desainer ini menilai sosok Anne Avantie sudah biasa mengurus pengantin sehingga paham dan dapat mempelajari karakter pengantin. Dia juga sabar memberikan nasihat.

"Desainer lain mungkin bisa merancang, tetapi belum bisa mengurus pengantin," tutupnya.

Seperti diketahui, pasangan Ibas-Aliya akan melangsungkan acara pertunangan malam ini tepat di hari ulang tahun putri Menko Perekonomian Hatta Rajasa ke-25 tahun. Sementara acara pernikahan mereka rencananya diadakan pada November mendatang.
Baca Lagi Biar Mantap!

Wednesday, April 27, 2011

Merdi Sihombing: Banyak Wanita Batak Memilih Songket Palembang daripada Ulos Batak


[jarar siahaan; batak news; menjajah budaya sendiri]

Ia salah satu desainer top Indonesia. Ia berteriak lantang: justru orang Batak “memuja” songket Palembang dan “melupakan” ulos. Kini ia tengah mengerjakan proyek pengembangan ulos yang didukung negara asing, Austria. Ironis.

Merdi Sihombing“Wanita Batak sangat memuja, bangga, berlomba-lomba untuk memakai kain songket Palembang pada setiap momen yang berkesan buat hidupnya,” kata Merdi Sihombing pada imel yang dia kirim ke blog Batak News beberapa hari lalu. “Wanita Batak banyak mengoleksi kain songket Palembang yang ditawarkan dengan harga yang sangat fantastis sebagai prestise bahwa hidup mereka sangat berlebihan.”

Merdi adalah pria Batak yang pernah kuliah di Institut Kesenian Jakarta [IKJ], “tapi belum tamat.” Pada tahun 2002 ia sudah menjadi perancang busana langganan sejumlah selebritis, antara lain Feby Febiola, tulis harian Kompas — yang menyebut rancangan Merdi sebagai “keindahan dalam kesederhanaan”. Aku juga pernah melihat namanya tercantum sebagai desainer model cantik di majalah seksi Popular beberapa tahun silam.

Lantas kenapa [sebagian] perempuan Batak lebih memilih songket Palembang? Merdi menjawab, karena orang-orang berpengaruh di kalangan Batak, seperti seniman, rohaniawan, pengusaha, dan pejabat pemerintah tidak peduli melestarikan dan mengembangkan ulos. Ia menilai, hanya pedagang dan pengrajin uloslah yang peduli pada kain dengan tiga warna khas itu — hitam, merah, dan putih.

Kualitas ulos pun secara umum kurang memadai. Kembali lagi, ini terjadi karena kurangnya perhatian dari orang-orang berpengaruh tadi. Masih banyak hal yang perlu dibenarkan, kata Merdi. Misalnya kualitas benang, komposisi dan warna, termasuk promosi.

Danau Toba pada tahun 2010 telah dicanangkan pemerintah sebagai tujuan wisata yang akan menjadi sumber pendapatan beberapa kabupaten. Tapi hingga kini upaya-upaya mendukung program tersebut, termasuk salah satunya pengembangan ulos, dinilai nyaris tidak terdengar.

Kata Merdi, para politikus Batak ramai-ramai ingin mewujudkan Propinsi Tapanuli dengan semboyan dan harapan yang muluk-muluk, tapi mereka tidak memikirkan masyarakat bawah yang berpenghasilan dari membuat ulos sebagai pelengkap tujuan wisata.

Kalau kita tidak ingin ulos semakin hilang dilindas pengaruh budaya lain, maka semua pihak harus berusaha mengubah pemikiran yang kerap muncul di kalangan wanita Batak bahwa, “Ulos tidak berharga, kuno, kasar, tidak indah, it’s not cool.”

Secara teknis aku buta tentang penerapan motif ulos pada busana modern. Tapi kupikir seorang Merdi sangat menguasainya, dan itulah yang dia pikirkan dan kerjakan selama ini. Mungkin pendapat Dewi Motik pada tahun 1980 berikut ini masih relevan untuk disimak dan dijadikan pemacu hasrat kita sebagai pencinta ulos:

“Kesukaran saya, sebagian besar warna ulos itu gelap. Juga lebar kainnya yang cuma 60 cm, sehingga tidak mudah dikembangkan untuk model-model rok yang lebih bebas.”

Merdi Sihombing adalah desainer kebanggaan Indonesia. Tahun ini ia ditunjuk pemerintah sebagai salah satu dari 12 fesyen desainer untuk pengembangan kain tenun tradisional. Ia pun sering berpameran bersama perancang busana papan atas sekelas Oscar Lawalata, Ghea Panggabean, dan Samuel Wattimena. Tahun lalu ia mengangkat kain tradisional suku Badui dalam sebuah pameran setelah mengamati suku tersebut selama tiga tahun.

Ia juga bangga menjadi orang Batak. Suratnya padaku “marpasir-pasir” alias berbahasa Indonesia yang dicampur bahasa Batak.

Tanggal 5 besok ia berada di Medan. Tanggal 8 di Pulau Samosir selama tiga hari untuk pemotretan keperluan buku ulos Batak, Natural Thing. Tanggal 11 menyeberang ke Muara, kecamatan kecil nan indah di tepi Danau Toba. Tanggal 13 baru akan kembali ke Jakarta.

Selamat berkarya, Lae Merdi. Hanya dengan tulisan pendek ini aku bisa membantu cita-citamu mengangkat derajat ulos kita. [www.jararsiahaan.com]
Adobe CS5 Training

CATATAN BATAK NEWS: Seusai menulis artikel ini aku teringat pada sejumlah kawan dan familiku, orang-orang Batak di Balige, yang dengan alasan ajaran agamanya rela membakar ulos. Duh, menyedihkan: mengaku orang Batak tapi tidak mau memakai ulos.

Foto di atas adalah gambar Merdi [kanan] bersama Nai Marudut boru Situmorang — seorang pengrajin ulos dengan alat-tenun tangan di Desa Lumban Suhisuhi, Kabupaten Samosir. Ulos buatan Nai Marudut pernah diberikan kepada Paus Yohanes Paulus II ketika berkunjung ke Indonesia pada 1990.

Charly Silaban dan ReginaSementara foto di sebelah ini adalah gambar pengantin Charly Silaban dan istrinya, Regina, yang dengan bangga mengenakan ulos Batak — walaupun pihak orangtua sempat menganjurkan memakai songket Palembang. Mereka melangsungkan pernikahan di Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumut, sebulan lalu.

Selamat menempuh hidup baru, kawan. Maafkan aku karena tak sempat hadir pada hari yang berbahagia itu. [www.blogberita.com]

RELATED ARTIKEL :
http://bataknews.wordpress.com/2007/07/04/desainer-merdi-sihombing-tak-sedikit-wanita-batak-memilih-songket-palembang-daripada-ulos-batak/
Baca Lagi Biar Mantap!