Memenuhi kebutuhan Videography, Photography, Komputer, dan Internet. Visit Us Now!

Loading

Friday, January 28, 2011

Pernikahan Traditional Tak Berarti Kuno

Written by Nova Maftucha
Ada sekitar 300 kelompok etnis yang bisa di temui di indonesia. Masing-masing merupakan warisan budaya yang berkembang selama berabad abad, dipengaruhi kebudayaan india, Arab, Cina, Eropa dan Melayu yang terungkap dalam berbagai aspek kehidupan.

* Salah satu yang masih bertahan hingga kini adalah tradisi dalam prosesi pernikahan. Hal itu berlaku baik untuk tata upacara hinggata tata rias dan pakaoan yang harus dikenakan oleh kedua mempelai. Setiap elem en punya aturan dan makna simbolis yang menjadikan pernikahan bukanlah sekedar perayaan atau moment penyatuan dua hati.

* Ada nilai nilai yang terkandung dalam tiap prosesi, seperti nilai dalam hidup berumah tangga, menjadi orangtua, dan lain-lain.

* Meski kini pernikahan adat masih banyak dijumpai di kota kota besar, namun tak sedikit pula terdengar komentar bahwa pernikahan adat itu membosankan dan kuno, terlebih jika menyangkut pakaian pengantin.

Padahal pakaian trdisional tetap mampu terlihat memukau di era modern dalam rancangan maupun aksesorienya. hal ini pun banyak dilakukan oleh desainer indonesai, yang terus berkreasi dalam memadukan unsur budaya barat dan timur.

Ciri dari pesona yang dimiliki oleh setiap pakaian tradisional tetap ditinjolkan. hal itu bisa dilakukan lewat permainan warna, motif, maupun brntuk pakaian sehingga kesan etnik tetap terasa. Kebaya pun bisa dimodifikasi menjadi lebih sederhana, tanpa meninggalkan kesan anggun saat dikenakan.

Namun yang lebih diutamakan saat menyelanggarakan pernikahan adat mencari pihak yang paham benar doal profesi tradisional, agar tidak ada kesalahan urutan atau upacara dan mampu menjelaskan makna baiknya dengan tapet.Itu sebabnya, menilik kredibilitas vendor pernikahan tradisional adalah sebuah keharusan.

sumber artikel : kompas
sumber gambar : bona pasogit production surabaya

Anda Lebih Bahagia Lagi Kalau Membaca Artikel ini:

1 comment: